Haloo Healthies!

Persoalan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita bersama.
Presiden RI telah menargetnya penurunan stunting di angka 14%, dan khususnya di Kabupaten Wonosobo adalah zero stunting di tahun 2024.

Stunting tidak hanya tentang kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya, tetapi juga asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Hal tersebut dapat berdampak pada gagal tumbuh (pendek, BBLR, kurus, kecil), menghambat perkembangan kognitif dan motorik, dan gangguan metabolik pada saat dewasa (risiko penyakit tidak menular : diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah dsb).

Mari bahu membahu, bergotong royong dan saling membantu untuk menjalankan Program Jogo Tonggo dari Stunting.
Tingkatkan kepedulian mulai dari lingkungan tempat tinggal kita, amati tetangga maupun saudara yang memiliki balita stunting atau berisiko stunting.

Apakah stunting bisa dicegah?
Tentu saja bisa, mulai dari remaja (konsumsi tablet tambah darah), masa kehamilan (rutin periksa kehamilan), balita (Inisiasi Menyusui Dini, Imunisasi, ASI Eksklusif, Pemantauan tumbuh kembang melalui Posyandu, penuhi asupan gizinya), melaksanakan gaya hidup bersih dan sehat (mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dsb) dan juga pola asuh yang baik dan benar.

Jogo Tonggo dari Stunting.
Untuk SDM Unggul, Indonesia Maju.
Salam sehat!